TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
Posted on Kamis, 14 Juni 2012
|
Comments Off
I. DEFINISI PERTUMBUHAN EKONOMI
II. PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KENAIKAN PRODUKTIVITAS
Dalam zaman ahli ekonomi klasik, seperti Adam Smith dalam buku karangannya yang berjudul An Inguiry into the Nature and Causes of the Wealt Nations, menganalisis sebab berlakunya pertumbuhan ekonomidan factor yang menentukan pertumbuhan ekonomi. Setelah Adam Smith, beberapa ahli ekonomi klasik lainnya seperti Ricardo, Malthus, Stuart Mill, juga membahas masalah perkembangan ekonomi .
Pada teori ini menekankan pada
faktor inovasi enterpreneur sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi
kapitalilstik.Dinamika persaingan akan mendorong hal ini.
B. Model Pertumbuhan Harrot-Domar
Teori ini menekankan konsep tingkat pertumbuhan natural.Selain kuantitas faktor produksi tenaga kerja diperhitungkan juga kenaikan efisiensi karena pendidikan dan latihan.Model ini dapat menentukan berapa besarnya tabungan atau investasi yang diperlukan untuk memelihar tingkat laju pertumbuhan ekonomi natural yaitu angka laju pertumbuhan ekonomi natural dikalikan dengan nisbah kapital-output.
C. Model Input-Output Leontief.
Model ini
merupakan gambaran menyeluruh tentang aliran dan hubungan antarindustri. Dengan
menggunakan tabel ini maka perencanaan pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan
secara konsisten karena dapat diketahui gambaran hubungan aliran input-output
antarindustri. Hubungan tersebut diukur dengan koefisien input-output dan dalam
jangka pendek/menengah dianggap konstan tak berubah .
D. Model Pertumbuhan Lewis
Model ini merupakan model yang khusus menerangkan
kasus negar sedang berkembang banyak(padat)penduduknya.Tekanannya adalah pada
perpindahan kelebihan penduduk disektor pertanian ke sektor modern kapitalis
industri yang dibiayai dari surplus keuntungan.
E. Model Pertumbuhan Ekonomi Rostow
Model ini
menekankan tinjauannya pada sejarah tahp-tahap pertumbuhan ekonomi serta ciri
dan syarat masing-masing. Tahap-tahap tersebut adalah tahap masyarakat
tradisional, tahap prasyarat lepas landas, tahap lepas landas, ahap gerakan ke
arah kedewasaan, dan akhirnya tahap konsimsi tinggi.
V. NEGARA
BERKEMBANG DAN FAKTOR PERTUMBUHANNYA
A. Ciri-ciri negara sedang berkembang
1. Tingkat pendapatan rendah,sekitar US$300 perkapita per tahun.
2. Jumlah penduduknya banyak dan padat perkilo meter perseginya.
3. Tingkat pendidikan rakyatnya
rendah dengan tingkat buta aksara tinggi.
4. Sebagian rakyatnya bekerja
disektor pertanian pangan secara tak produktif,sementara hanya
sebagian kecil rakyatnya bekerja disektor industri.Produktifitas kerjanya
rendah.
5. Kuantitas
sumber-sumber alamnya sedikit serta kualitasnya rendah. Kalau mempunyai sumber-sumber alam yang memadai
namun belum diolah atau belum dimanfaatkan.
6. Mesin-mesin produksi serta
barang-barang kapital yang dimiliki dan digunakan hanya kecil atau sedikit
jumlahnya.
7. Sebagian besar dari mereka
merupakan negara-negara baru diproklamasikan kemerdekaannya dari penjajahan
kira-kira satu atau dua dekade.
B. Transisi kependudukan
Yang
mencerminkan kenaikan taraf hidup rakyat di suatu negara adalah besarnya
tabungan dan akumulasi kapital dan laju pertumbuhan penduduknya. Laju
pertumbuhan yang sangat cepat di banyak negara sedang berkembang nampaknya
disebabkan oleh fase atau tahap transisi demografi yang dialaminya.
Negara-negara sedang berkembang mengalami fase transisi demografi di mana angka
kelahiran masih tinggi sementara angka kematian telah menurun. Kedua hal ini
disebabkan karena kemajuan pelayanan kesehatan yang menurun angka kematian
balita dan angka tahun harapan hidup. Ini terjadi pada fase kedua dan ketiga
dalam proses kependudukan. Umumnya ada empat tahap dalam proses transisi,
yaitu:
Tahap 1:
Masyarakat pra-industri, di mana angka kelahiran tinggi dan
angka kematian tinggi menghasilkan laju pertambahan penduduk rendah;
Tahap 2:
Tahap
pembangunan awal, di mana kemajuan dan pelayanan kesehatan yang lebih baik
menghasilkan penurunan angka kelahiran tak terpengaruh karena jumlah penduduk
naik.
Tahap 3:
Tahap
pembangunan lanjut, di mana terjadi penurunan angka kematian balita,
urbanisasi, dan kemajuan pendidikan mendorong banyak pasangan muda berumah
tangga menginginkan jumlah anak lebih sedikit hingga menurunkan angka
kelahiran. Pada tahap ini laju pertambahan penduduk mungkin masih tinggi tetapi
sudah mulai menurun;
Tahap 4:
Kemantapan dan
stabil, di mana pasangan-pasangan berumah tangga melaksanakan pembatasan
kelahiran dan mereka cenderung bekerja di luar rumah. Banyaknya anak cenderung
hanya 2 atau 3 saja hingga angka pertambahan neto penduduk sangat rendah atau
bahkan mendekati nol.
C. Faktor
penggerak pertumbuhan ekonomi dalam menanggulangi kemiskinan
Dua
hal esensial harus dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi adalah, pertama
sumber-sumber yang harus digunakan secara lebih efisien. Ini berarti tak boleh
ada sumber-sumber menganggur dan alokasi penggunaannya kurang efisien.Yang
kedua, penawaran atau jumlah sumber-sumber atau elemen-elemen pertumbuhan
tersebut haruslah diusahakan pertambahannya.Elemen-elemen yang memacu
pertumbuhan ekonomi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Sumber-sumber
Alam
Elemen ini meliputi luasnya tanah, sumber mineral dan
tambang, iklim, dan lain-lain. Beberapa negara sedang berkembang sangat miskin
akan sumber-sumber alam, sedikitnya sumber-sumber alam yang dimiliki meruoakan
kendala cukup serius. Dibandingkan dengan sedikitnya kuantitas serta rendahnya
persediaan kapital dan sumber tenaga manusia maka kendala sumber alam lebih
serius.
2 .Sumber-sumber
Tenaga Kerja
Masalah di bidang sumber daya
manusia yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkambang pada umumnya adalah
terlalu banyaknya jumlah penduduk, pendayagunaannya rendah, dan kualitas
sumber-sumber daya tenaga kerja sangat rendah.
3. Kualitas Tenaga
Kerja yang Rendah
Negara-negara sedang berkembang tak mampu mengadakan
investasi yang memadai untuk menaikkan kualitas sumber daya manusia berupa
pengeluaran untuk memelihara kesehatan masyarakat serta untuk pendidikan dan
latihan kerja.
4 .Akumulasi
Kapital
Untuk
mengadakan akumulasi kapital diperlukan pengorbanan atau penyisihan konsumsi
sekarang selama beberapa decade. Di negara sedang berkembang, tingkat
pendapatan rendah pada tingkat batas hidup mengakibatkan usaha menyisihkan
tabungan sukar dilakukan. Akumulasi kapital tidak hanya berupa truk, pabrik baja,
plastik dan sebagainya; tetapi juga meliputi proyek-proyek infrastruktur yang
merupakan prasyarat bagi industrialisasi dan pengembangan serta pemasaran
produk-produk sektor pertanian. Akumulasi kapital sering kali dipandang sebagai
elemen terpenting dalam pertumbuhan ekonomi. Usaha-usaha untuk mendorong laju
pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan memusatkan pada akumulasi kapital. Hal ini
karena, pertama, hampir semua negara-negara berkembang mengalami kelangkaan
barang-barang kapital berupa mesi-mesin dan peralatan produksi, bangunan
pabrik, fasilitas umum dan lain-lain. Kedua, penambahan dan perbaikan kualitas
barang-barang modal sangat penting karena keterbatasan tersedianya tanah yang
bisa ditanami.
D.
Peranan penting pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi
1. Beberapa negara sedang berkembang mengalami
ketidak stabilan sosial, politik, dan ekonomi. Ini merupakan sumber yang
menghalangi pertumbuhan ekonomi. Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa
menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban hukum serta persatuan dan
perdamaian di dalam negeri. Ini sangat diperlukan bagi terciptanya iklim
bekerja dan berusaha yang merupakan motor pertumbuhan ekonomi.
2.
Ketidakmampuan atau kelemahan setor swasta melaksanakan fungsi
entreprenurial yang bersedia dan mampu mengadakan akumulasi kapital dan
mengambil inisiatif mengadakan investasi yang diperlukan untuk memonitori
proses pertumbuhan.
3.
Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil akumulasi kapital dan investasi yang
dilakukan terutama oleh sektor swasta yang dapat menaikkan produktivitas
perekonomian. Hal ini tidak dapat dicapai atau terwujud bila tidak didukung
oleh adanya barang-barang dan pelayanan jasa sosial seperti sanitasi dan
program pelayanan kesehatan dasr masyarakat, pendidikan, irigasi, penyediaan
jalan dan jembatan serta fasilitas komunikasi, program-program latihan dan
keterampilan, dan program lainnya yang memberikan manfaat kepada masyarakat.
4. Rendahnya tabungan-investasi masyarakat
(sekor swasta) merupakan pusat atau faktor penyebab timbulnya dilema kemiskinan
yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Seperti telah diketahui hal ini karena
rendahnya tingkat pendapatan dan karena adanya efek demonstrasi meniru tingkat
konsumsi di negara-negara maju olah kelompok kaya yang sesungguhnya bias
menabung.
5. Hambatan sosial utama dalam menaikkan taraf
hidup masyarakat adalah jumlah penduduk yang sangat besar dan laju
pertumbuhannya yang sangat cepat. Program pemerintahlah yang mampu secara
intensif menurunkan laju pertambahan penduduk yang cepat lewat program keluarga
berencana dan melaksanakan program-program pembangunan pertanian atau daerah
pedesaan yang bisa mengerem atau memperlambat arus urbanisasi penduduk pedesaan
menuju ke kota-kota besar dan mengakibatkan masalah-masalah social, politis,
dan ekonomi.
6. Pemerintah dapat menciptakan semangat atau
spirit untuk mendorong pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak
hanya memerlukan pengembangan faktor penawaran saja, yang menaikkan kapasitas
produksi masyarakat, yaitu sumber-sumber alam dan manusia, kapital, dan
teknologi;tetapi juga faktor permintaan luar negeri. Tanpa kenaikkan potensi
produksi tidak dapat direalisasikan.
E. Strategi
pertumbuhan ekonomi
1. Industrialisasi
Versus Pembangunan Pertanian
Pembangunan
pertanian bersifat menggunakan teknologi padat tenaga kerja dan secara relatif
menggunakan sedikit kapital; meskipun dalam investasi pada pembuatan jalan,
saluran dan fasilitas pengairan, dan pengembangan teknologinya. Kenaikan
produktivitas sektor pertanian memungkinkan perekonomian dengan menggunakan
tenaga kerja lebih sedikit menghasilkan kuantitas output bahan makanan yang
sama. Dengan demikian sebagian dari tenaga kerja dapat dipindahkan ke sektor
industri tanpa menurunkan output sector pertanian. Di samping itu pembangunan
atau kenaikkan produktivitas dan output total sektor pertanian akan menaikan
pendapatan di sektor tersebut.
2. Strategi
Impor Versus Promosi Ekspor
Stategi
industrialisasi via substitusi impor pada dasarnya dilakukan dengan membangun
industri yang menghasilkan barang-barang yang semula diimpor. Alternatif
kebijakan lain adalah strategi industrialisasi via promosi ekspor. Kebijakan
ini menekankan pada industrialisasi pada sektor-sektor atau kegiatan produksi
da dalam negeri yang mempunyai keunggulan komparatif hingga dapat
memproduksinya dengan biaya rendah dan bersaing dengan menjualnya di pasar
internasional. Strategi ini secara relatif lebih sukar dilaksanakan karena
menuntut kerja keras agar bisa bersaing di pasar internasional.
3. Perlunya
Disertivikasi
Usaha mengadakan
disertivikasi bagi negara-negara pengekspor utama minyak dan gas bumi merupakan
upaya mempertahankan atau menstabilkan penerimaan devisanya.
VI. ASPEK HUBUNGAN EKONOMI
INTERNASIONAL DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI
A. Perluasan
Perdagangan
Negara-negara maju
telah berkembang merupakan sumber atau pensupplai barang-barang kapital. Di
samping itu mereka juga merupakan pasar yang luas dan cukup besar yang membeli
ekspor hasil-hasil pertanian, pertambangan, bahan mentah, ataupun barang-barang
manufaktur oleh negara-negara sedang berkembang. Penurunan harga di pasar dunia
akan bahan-bahan mentah produk pertanian ataupun hasil pertambangan akan sama
seperti halnya turunnya harga minyak bumi ataupun harga tembaga di pasaran
internasional.
B. Aliran
Penanaman Modal (Investasi) Asing
Aliran kapital atau
investasi asing dari luar negeri baik oleh sector pemerintah maupun swasta
asing dapat merupakan suplemen atau pelengkap bagi usaha pemecahan lingkaran
setan kemiskinan. Penanaman modal asing banyak bergerak di sektor eksplorasi
sumber alam berupa pertambangan, kehutanan, perikanan, dan juga di sektor
manufacturing. Swasta asing yang melakukan investasi umumnya merupakan
perusahaan besar multinasional.
C.Bantuan Luar Negeri Berupa Hadiah dan Pinjaman
Bantuan asing
bisa diberikan secara langsung atau melalui lembaga keuangan internasional.
Contoh bantuan langsung berupa hadiah atau pinjaman yang diberikan oleh US-AID
(United State Agency for International Development), suatu lembaga bantuan luar
negeri pemerintah Amerika Serikat, atau dari badan-badan luar negeri yang
serupa dari negara-negara maju telah berkembang lainnya.