Apa Itu Karir ?
Posted on Rabu, 13 Juni 2012
|
Comments Off
Menurut Gibson dkk. (1995: 305) karir
adalah rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas
kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian
aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. Dengan demikian
karir seorang individu melibatkan rangkaian pilihan
dari berbagai macam kesempatan. Jika ditinjau dari sudut
pandang organisasi, karir melibatkan proses dimana organisasi memperbaharui
dirinya sendiri untuk menuju efektivitas karir yang merupakan batas dimana
rangkaian dari sikap karir dan perilaku dapat memuaskan seorang individu.
Menurut Greenhaus (1987: 5) yang dikutip
oleh Irianto (2001: 93) terdapat dua pendekatan untuk memahami makna karir,
yaitu : pendekatan pertama memandang karir sebagai pemilikan (a property) dan/atau dari occupation
atau organisasi. Pendekatan ini
memandang bahwa karir sebagai jalur mobilitas di dalam organisasi yang tunggal
seperti jalur karir di dalam fungsi marketing, yaitu menjadi sales representative, manajer produk, manajer marketing distrik, manajer marketing
regional, dan wakil presiden divisional marketing dengan berbagai macam tugas
dan fungsi pada setiap jabatan.
Pendekatan kedua memandang karir sebagai
suatu properti atau kualitas individual dan bukan occupation atau organisasi. Pendekatan ini memandang bahwa karir
merupakan perubahanperubahan nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi pada
setiap individu/pegawai.
Berdasarkan kedua pendekatan tersebut
definisi karir adalah sebagai pola pengalaman berdasarkan pekerjaan (work-related experiences) yang merentang sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami
oleh setiap individu/pegawai dan secara luas dapat dirinci ke dalam obyective events. Salah satu contoh untuk menjelaskannya melalui serangkaian
posisi jabatan/pekerjaan, tugas atau kegiatan pekerjaan, dan keputusan yang
berkaitan dengan pekerjaan (workrelated decisions).
Tidak hanya itu saja, juga mengenai
interpretasi subyektif tentang peristiwa yang berkaitan dengan pekerjaan (workrelated events) baik pada masa lalu, kini dan mendatang seperti aspirasi pekerjaan,
harapan, nilai, kebutuhan dan perasaan tentang pengalaman pekerjaan tertentu.
Menurut Irianto (2001 : 94), pengertian
karir meliputi elemen-elemen obyektif dan subyektif. Elemen obyektif berkenaan dengan
kebijakan-kebijakan pekerjaan atau posisi jabatan yang ditentukan organisasi,
sedangkan elemen subyektif menunjuk pada kemampuan seseorang dalam mengelola
karir dengan
mengubah lingkungan obyektif (misalnya dengan mengubah pekerjaan/jabatan)
atau memodifikasi persepsi subyektif tentang suatu situasi (misalnya dengan
mengubah harapan).
Simamora (2001 : 504) berpendapat bahwa
kata karir dapat dipandang dari beberapa perspektif yang berbeda, antaralain
dari perspektif yang obyektif dan subyektif. Dipandang dari perspektif yang
subyektif, karir merupakan urut-urutan posisi yang diduduki oleh seseorang
selama hidupnya, sedangkan dari
perspektif yang obyektif, karir merupakan perubahan-perubahan
nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi karena seseorang menjadi semakin tua.
Kedua perspektif tersebut terfokus pada
individu dan menganggap bahwa setiap individu memiliki beberapa tingkat pengendalian
terhadap nasibnya sehingga individu tersebut dapat memanipulasi peluang untuk
memaksimalkan keberhasilan dan kepuasan yang berasal dari karirnya. Berdasarkan
pengertian
tersebut, maka pengertian karir adalah urutan
aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dan perilaku-perilaku,
nilainilai, dan aspirasi-aspirasi seseorang selama rentang hidupnya.
Sedangkan menurut Soetjipto, dkk (2002 :
276) karir merupakan bagian dari perjalanan hidup seseorang, bahkan bagi sebagian
orang merupakan suatu tujuan hidup. Setiap orang mempunyai hak dan kewajiban
untuk sukses mencapai karir yang baik. Karir sebagai sarana untuk membentuk
seseorang
menemukan secara jelas keahlian, nilai, tujuan karir dan kebutuhan
untuk pengembangan, merencanakan tujuan karir, secara kontinyu mengevaluasi,
merevisi dan meningkatkan rancangannya.
Untuk mancapai proses karir yang baik
perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Karyawan bertanggungjawab terhadap karirnya sendiri.
2. Keahlian karyawan didasarkan pada usaha perjuangannya sendiri.
3. Perencanaan karir dibuat secara sadar dan sukarela tanpa
ada tekanan.
4. Menggunakan continous improvement untuk menumbuhkan pribadinya.
5. Sukses dijabarkan dengan baik oleh diri karyawan sendiri.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas
dapat dikatakan bahwa karir adalah merupakan suatu rangkaian perubahan nilai, sikap
dan perilaku serta motivasi yang terjadi pada setiap individu selama rentang
waktu kehidupannya untuk menemukan secara jelas keahlian, tujuan karir dan
kebutuhan untuk pengembangan, merencanakan tujuan karir, dan secara kontinyu mengevaluasi,
merevisi dan meningkatkan rancangannya. Karir juga merupakan suatu proses
kemitraan interaksi dalam tahapan dan kerja sama antara organisasi/perusahaan
atau manajemen, atasan langsung dan individu itu sendiri.
Sumber: dari berbagai sumber